AS Tuding Intelijen Rusia Retas Kantor Pemerintahan

by

Amerika Serikat [AS] menyebut dinas intelijen Rusia lah dalang di balik peretasan yang dialami negara itu beberapa waktu lalu.

Diketahui, kejadian SolarWinds itu mengakibatkan sembilan lembaga federal ratusan perusahaan swasta yang menjadi korban.

Kecurigaan AS terhadap Rusia sudah ada sejak awal. Di mana AS menduga bahwa Rusia yang menjadi otak serangan. Namun, baru pada Kamis, 15 April 2921, AS keluarkan pernyatakaan tudingan terhadap dinas intelijen Rusia.

Pernyataan Gedung Putih ini juga diikuti dengan pemberian sanksi pada lima perusahaan keamanan siber asal Rusia. Hal ini karena dirasa seluruh perusahaan ikut terlibat dalam operasi serangan siber tersebut, dikutip Reuters, Jumat 16 April 2021.

Transfer Informasi Sensitif ke Negaranya
“Ruang lingkup dan skala kompromi ini dikombinasikan dengan sejarah Rusia yang melakukan operasi siber yang sembrono dan mengganggu menjadikannya menjadi masalah keamanan nasional,” jelas Departemen Keuangan.

FBI dan Cybersecurity Infrastructure Security Agency juga mengungkapkan lembaga intelijen Rusia melakukan eksploitasi pada lima kerentanan software yang diketahui.

Pengumuman hadir dengan sekumpulan link terkait penambahan software oleh perusahaan yang membuat produk. Termasuk didalamnya adalah VMware dan Fortinet.

“Kerentanan yang hari ini dirilis menjadi bagian dari perangkat SVR untuk menargetkan pemerintah dan sektor swasta. Kami perlu mempersulit pekerjaan SVR dengan menyingkirkannya,” kata Direktur NSA untuk keamanan siber, Rob Joyce. (bpc)