China Blokir Clubhouse Setelah Ramai Dipakai Diskusi Politik

by

SAMARINDANEWS.COM–Clubhouse, aplikasi audio chat asal Amerika Serikat, tiba-tiba diblokir di China pada Senin (8/2) malam. Sebelum diblokir, aplikasi ini digunakan netizen China untuk mendiskusikan topik politik yang sensitif.

Ribuan pengguna Clubhouse di China mengeluh mereka tidak bisa terhubung dengan server Clubhouse seperti biasa, dan hanya bisa mengakses layanan tersebut lewat VPN, seperti dilansir detikcom, Selasa (9/2/2021).

Halaman utama aplikasi Clubhouse sekarang menampilkan banner berwarna merah dengan tulisan: “Error SSL terjadi dan koneksi keamanan ke server tidak dapat dilakukan.” Pengguna juga mengatakan mereka tidak bisa menerima kode verifikasi menggunakan nomor telepon dari China daratan.

Sebelum diblokir, Clubhouse memang tidak menjadi subjek sensor dan blokir seperti aplikasi asal Amerika Serikat lainnya, termasuk Facebook dan Twitter. Seperti diketahui, China memiliki ‘Great Firewall’ yang menyensor topik-topik sensitif yang tidak disetujui pemerintah dan memblokir aplikasi yang tidak mematuhi aturan sensor ini.

Karena tidak disensor, Clubhouse digunakan netizen China untuk membicarakan topik sensitif seperti protes di Hong Kong, unifikasi China dan Taiwan, serta perlakuan pemerintah China ke warga Uighur.

Ramainya diskusi yang bebas dan bertema politik juga membuat pengguna di China bertanya-tanya bagaimana nasib Clubhouse di masa depan. Ada beberapa room Clubhouse dengan judul seperti ‘berapa lama Clubhouse akan bertahan di China’ yang diikuti ribuan pengguna.

Aplikasi ini sebenarnya bisa digunakan dengan gratis, tapi pengguna yang ingin bergabung harus mendapatkan undangan. Untuk mendapatkan undangan ini, netizen China rela membayar hingga jutaan rupiah.

Clubhouse juga tidak tersedia di Apple App Store China sejak September. Untuk mengakalinya, netizen China mengunduh aplikasi ini menggunakan Apple ID dari luar negeri.

Popularitas Clubhouse di China melonjak sejak minggu lalu setelah CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk bergabung dalam aplikasi tersebut. Clubhouse sendiri dikembangkan oleh entrepreneur Silicon Valley Paul Davison dan Rohan Seth pada Maret 2020.

Tokoh penting China juga bergabung dengan Clubhouse agar bisa berkomunikasi dengan pengikutnya, seperti aktivis politik Ai Weiwei dan Nathan Law.(detikcom)