Ini 5 Dampak Buruk Sering Minum Soda

by

SAMARINDANEWS.COM – Minuman soda jika diminum berlebihan memang tidak sehat. Selain tinggi kandungan gula ternyata juga membuat sistem imun melemah.

Minuman soda sudah lama dihindari oleh orang-orang yang menjalani pola hidup sehat. Banyak efek negatif yang mempengaruhi kesehatan jika seseorang rutin mengonsumsi soda. Kebanyakan orang hanya tahu efek minuman soda membuat gemuk dan meningkatkan risiko diabetes padahal efeknya lebih parah.

Dilansir dari Eat This (29/7) para peneliti menemukan fakta bahwa minuman soda memberi dampak melemahkan sistem imun. Dengan demikian soda bisa dikategorikan sebagai asupan yang merusak sistem kekebalan tubuh.

Kandungan gula yang sangat banyak dalam minuman soda berpotensi melemahkan sistem imun karena gula merupakan makanan bagi bakteri-bakteri jahat. Semakin banyak mengasup gula maka bakteri jahat dalam tubuh akan semakin berkembang biak.

Berikut efek buruk terlalu sering konsumsi minuman soda yang bisa melemahkan sistem imun, seperti dikutip dari detikcom:

1. Membuat bakteri jahat berkembang biak dalam tubuh
Satu kaleng minuman soda mengandung 39 gram gula. Bayangkan jika seseorang mengonsumsi minuman soda lebih dari satu kaleng dalam sehari dan dilakukan secara terus menerus. Tubuh secara perlahan akan dipenuhi bakteri jahat.

Gula merupakan tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang berpotensi menyebar ke seluruh tubuh dan mengganggu fungsi kerja organ tubuh. Secara umum, gula juga menekan sistem kekebalan tubuh dengan mengunci bakteri dalam tubuh. Jadi bakteri jahat yang seharusnya keluar dari tubuh justru menetap karena banyaknya makanan bakteri berupa gula.

Alasan ini bisa menjadi acuan untuk mengurangi konsumsi minuman soda. Batasi konsumsinya maksimal satu kaleng dalam seminggu. Dengan demikian, kamu tetap bisa mengonsumsi soda namun tubuh tetap dalam kondisi prima.

2. Meningkatkan risiko infeksi
Orang yang dalam kondisi sehat saja harus membatasi konsumsi soda, apalagi mereka yang memiliki riwayat berbagai penyakit termasuk diabetes. Gula dalam minuman soda mempengaruhi sel darah putih pada sistem kekebalan tubuh. Sel ini sangat bertanggung jawab untuk melawan infeksi.

Inilah sebabnya mengapa sel darah putih sering disebut sebagai “sel pembunuh.” Orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 2 lebih rentan terhadap komplikasi berbagai penyakit. Apalagi ketika sistem imun melemah.

Ketika sistem imun melemah, berbagai penyakit akan mudah menginfeksi, termasuk virus flu dan batuk. Efek terberatnya yakni bisa dengan mudah terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan pasien yang positif.

3. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Meneguk sekaleng minuman soda dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Rutin minum minuman manis dapat menurunkan sensitivitas insulin dalam tubuh, termasuk dalam hal ini minuman soda. Ketika insulin dalam tubuh terganggu maka hal ini memudahkan orang terjangkit diabetes tipe 2.

Salah satu cara meningkatkan sensitivitas insulin adalah dengan membatasi minuman soda dan minuman manis lainnya. Di samping itu, kamu juga perlu menjalani pola hidup sehat dengan membatasi makanan berlemak, olahan daging serta rutin berolahraga.

4. Menyebabkan peradangan

Minuman soda mengandung gula tambahan, yang dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan dalam tubuh bukan hanya melemahkan sistem imun tetapi juga berdampak pada resiko penyakit kronis yang bisa menyerang tubuh kapanpun.

Dalam satu penelitian ditemukan fakta bahwa orang yang minum soda memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan orang yang minum susu atau air putih. Daripada mengalami masalah kesehatan di usia muda, dan beresiko terkena penyakit kardiovaskular di usia senja sebaiknya mulai batasi minum soda.

5. Menyebabkan obesitas

Kandungan gula yang tinggi pada minuman soda berdampak pada kenaikan berat badan. Orang yang mengalami berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Karena alasan ini, sudah lama minuman soda ditinggalkan para pelaku diet.

Soda adalah minuman yang mengandung “kalori kosong” yang berarti bahwa minuman ini tidak memiliki nilai gizi. Menurut Koalisi Aksi Obesitas, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas dapat merusak sistem imun dengan menurunnya produksi sitokin hingga perubahan fungsi limfosit.

Dijelaskan Brittany Busse, direktur medis di WorkCare, sitokin merupakan anti-inflamasi yang diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh. Sementara limfosit merupakan bagian dari sistem imun yang membantu melawan virus dan racun yang menyerang tubuh. (mg1)