Kerugian Rp 12,6 T, Inilah Perampokan Bank Terbesar

by

SAMARINDANEWS.COM – Perampokan di Bank Sentral Irak yang terjadi sebelum invasi Amerika Serikat (AS) adalah salah satu perampokan terbesar dalam sejarah. Bagaimana tidak, nilai uang tunai yang dirampok mencapai 920 juta dolar AS atau setara dengan Rp 12,6 triliun pada masa itu.

Dilansir dari BBC, perampokan ini terjadi pada 18 Maret 2003. Uniknya, perampokan ini diperintahkan langsung oleh Saddam Hussein, presiden Irak kala itu.

Dia memerintahkan putranya untuk mengambil sekitar Rp 12,6 T tunai dari Bank Sentral Irak hanya beberapa jam sebelum bom pertama jatuh di Baghdad, kata Amerika Serikat.

Uang itu diangkut oleh tiga truk. Presiden George W Bush mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Saddam Husein itu adalah penjarahan agar Saddam bisa keluar dari negara tersebut.

Sementara itu, The New York Times mengatakan peristiwa tersebut menjadi salah satu perampokan bank terbesar dalam sejarah. Kendati demikian, perampokan ini juga bisa dianggap tidak melanggar hukum karena Saddam Husein saat itu adalah penguasa mutlak di negaranya.

Tak lama setelah itu, sekitar 650 juta dolar AS terlacak disimpan di kediaman Saddam Husein. Namun sisanya hingga saat ini tidak diketahui.

Uang itu diduga dipakai Saddam Husein dan kroninya untuk melarikan diri dari invasi Amerika Serikat. Suriah pernah dituding sebagai salah satu negara yang melindungi Saddam Husein. Saddam Husein akhirnya ditangkap dan dieksekusi mati pada 30 Desember 2006. Ia kemudian dimakamkan pada 31 Desember 2006 di pemakaman Awja, Tikrit, Irak.

Source: detik.com