Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Makan Daging

by

SAMARINDANEWS.COM – Konsumsi daging sangat dekat dengan beragam risiko kesehatan. Namun saat kamu berhenti makan daging, 5 hal ini akan terjadi pada tubuh.

Memilih pola makan yang sehat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari beragam risiko penyakit. Beberapa kontroversi dan kemungkinan pola makan mana yang lebih sehat terjadi.

Salah satu bahan makanan yang terhalang adalah daging. Konsumsi daging yang masuk sebagai sumber lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah yang cukup tinggi ke dalam tubuh.

Ternyata konsumsi daging tidak terwujud mendatangkan efek buruk untuk tubuh. Justru berhenti makan daging bisa saja memberikan beberapa efek lain yang akan terjadi pada tubuh.

Berikut ini 5 hal yang akan terjadi pada tubuh saat berhenti makan daging, seperti dikutip dari detikcom.

1. Risiko Inflamasi Berkurang

Cara mengolah daging sangat memengaruhi kandungan lemak yang ada di dalamnya. Daging dengan kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi dan jika berlebihan maka akan berdampak pada peningkatan inflamasi yang terjadi di tubuh.

Menurut American Heart Association, lemak jenuh hanya boleh dikonsumsi sebanyak 13 gram dari kebutuhan 2000 kalori per harinya. Pada daging giling, kandungan lemak jenuhnya bahkan telah memenuhi 38% dari batas harian atau setara dengan 5 gram.

Konsumsi daging tidak terbukti dapat membantu menurunkan lemak jenuh. Efeknya risiko terjadinya inflamasi akan semakin berkurang selama tetap mengurangi asupan lemak jenuh.

2. Kehilangan Beberapa Nutrisi

Walaupun memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi, tetapi daging tidak selamanya berdampak buruk bagi tubuh. Daging juga memiliki beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh yang bahkan agak sulit untuk ditemukan pada bahan makanan yang lain.

Pada daging giling seberat 100 gram terdapat kandungan berupa kalsium kolin, magnesium, niasin, fosfor, potasium, selenium, vitamin B12 dan seng. Kandungan ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi energi, pertumbuhan dan perkembangan fungsi imun serta Pemesanan sel darah merah.

Bahkan beberapa daging juga diketahui memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang sangat baik untuk penyerapan vitamin dan perkembangan otak. Untuk mendapatkan nutrisi yang baik tanpa menambahkan lemaknya, daging bisa saja diolah dengan cara dibakar, dipanggang atau barbeque.

3. Penurunan Kadar Zat Besi

Zat besi menjadi salah satu mineral penting lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan penurunan kapasitas distribusi oksigen yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan kesehatan jantung.

Menurut National Institutes of Health, rata-rata kebutuhan zat besi pada orang dewasa berkisar pada 8 – 18 miligram per hari. Mengonsumsi 100 gram daging giling yang dikatakan mampu memenuhi 2.15 miligram dari kebutuhan minimal 8 miligram.

Hal yang terjadi pada tubuh saat kamu berhenti konsumsi daging adalah penurunan kadar zat besi. Pastikan untuk dapat menemukan sumber zat besi lain yang sama baik atau bahkan lebih baik daging jika ingin berhenti makan daging.

4. Kadar Kolesterol Menurun

Untuk beberapa orang yang memiliki masalah dengan kolesterol, berhenti konsumsi daging mungkin akan menjadi cara terbaik untuk mencegah lonjakan kolesterol dalam tubuh. Dokter juga pastinya akan menyarankan untuk mengurangi atau berhenti makan daging jika kamu memang memiliki masalah pada kadar kolesterol.

Kandungan lemak jenuh yang ada pada daging dapat memproduksi LDL atau kolesterol buruk dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut Mayo Clinic, selaku klinik kesehatan gizi dan nutrisi, lemak jenuh juga dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk untuk masuk lebih banyak ke dalam aliran darah.

Tak hanya daging, beberapa bahan makanan lainnya terbukti dapat memproduksi kolesterol buruk yang serupa. Misalnya seperti produk olahan susu, gorengan dan makanan yang dekat lainnya.

5. Risiko Penyakit Kronis Menurun

Mengurangi atau menghentikan makan yaitu juga mengurangi asupan lemak jenuh dalam kadar yang cukup tinggi ke dalam tubuh. Cara ini terbukti ampuh untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit kronis yang disebabkan oleh penumpukan lemak jenuh.

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa konsumsi daging merah, seperti daging sapi, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular bahkan kanker. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa protein yang berasal dari bahan makanan nabati cenderung lebih menurunkan risiko dari penyakit jantung.

The World Cancer Research Fund membatasi konsumsi daging hanya menjadi 3 porsi per minggunya. Tentunya daging yang dikonsumsi merupakan daging segar yang dimasak sendiri bukan berupa produk olahan daging. (mg1)